13 November 2008

Akibat Tsunami (Dialog dengan Mustafa Bami )

Mustafa Bami berujar:
Hai saudara Kosasih ada apa dengan anda sehingga anda membuat pernyataan aneh2
dalam mailist ini ? apakah anda korban dari konflik atau siapa anda sebenar nya a?
tolong perkenalkan saudara kepada orang2 disini secara jujur dan bukan orang yang bersembunyi supaya orang mengetahui siapa saudara sebenarnya kalau anda mengaku dengan jujur bahwa saudara adalah orang yang tulus dan ikhlas dalam menyahuti ALA
mungkin orang di sini bisa membantu anda untuk menyelesaikan persoalan anda dan dengan cepat terbentuknya ALA yang anda inginkan ..kemudian anda membawa-bawa
agama kedalam pernyataan anda..kemudian anda menafsirkan bencana Tsunami dengan kutukan dari tuhan. Apakah anda sudah tahu kemauan dari Tuhan.?Apakah anda sudah mendapat bisikan dari Tuhan bahwa tsunami itu adalah kutukan.Apakah anda seorang suci
dan selalu berhubungan dengan tuhan tanpa pamrih ?kalau kamu berniat baik sebagai orang yang ingin membawa rakyat Gayo kepada kesejahteraan dan kedamaian ,.apa salahnya saya turut serta mendukung anda .tapi dengan syarat anda harus saya kenal lebih nyata dan jelas ?saya bukan orang gayo tapi orang pesisir yang juga mungkin senasib dengan orang gayo lain nya.tidak salah nya anda menuntut Ala untuk menjadi propinsi tapi bukan di mailist ini lebih baik ke SBY.atau ke Jakarta siapa tau anda di angkat menjadi Gubernur ALA sehingga rakyat Gayo dan sekitarnya menjadi makmur di kemudian hari, kami yang di pesisir dapat merasakan bahagia juga karna tetangga kami sudah sejahtera .saya minta tolong jangan terlalu gegabah dalam menafsirkan kehendak tuhan bisa2 anda menjadi murtad nantinya.saya berharab anda masih dalam lindungan Yang Maha Kuasa (Allah) .dan semoga AlA cepat terbentuk seperti yang anda inginkan .
tolong berikan pernyataan2 yang dapat menyejukkan orang dalam mailist ini seperti udara di Takengon yang sejuk dan indah.biarkan kami yang di pesisir merasakan apa yang telah
tuhan berikan kepada kami selama ini dengan ujian2 Nya.kami terima apa adanya lagi pula itu bukan kehendak kami .mungkin kami telah berusaha sebelumnya sehingga ini yang bisa kami terima.kami turut bersyukur.jangan memancing di air keruh kata pepatah (kami sudah masak dengan propaganda yang tidak bisa dipertanggung jawab)demikian yang dapat saya sampaikan semoga saudara Kosasih dapat mengerti apamaksud tulisan ini.salam sejahtera selamat berjuang .

Jawaban Kosasih Bakar
Sebelumnya permohonan maaf saya dengan penafsiran saya terhadap tsunami, tapi itulah yang terjadi bahwa bencana alam itu merupakan peringatan bagi manusia, saya mendengarkannya para tokoh agama. Nabi Luth dengan kaum 'Adnya, Nabi Nuh dengan kaumnya, dan lain sebagainya, disitu dikatakan dalam Al Qur'an musibah yang datang merupakan murka Allah. Silahkan Abang berdiskusi dengan para Tokoh Agama.
Lantas kemudian saya lihat bahwa di Aceh itu selalu bersimbah darah, dan itu darah muslim, apakah Abang tidak perih dengan itu semua, dan semuanya hanya satu kata Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Dalam agama kita membunuh sesama Muslim itu dosanya amat besar, dalam agama kita dikatakan bahwa kita harus turut dengan pimpinan.

Jelas saya hanya orang yang melihat banyak kejadian ajaib di NAD sewaktu tsunami, masjid banyak yang selamat, Mesjid Baiturrahman contoh nyatanya. Korban selamat yang menceritakan banyak kejadian aneh.

Abang apakah ini bukan peringatan dari Tuhan ? Silahkan abang tanyakan kembali kepada korban-korban tsunami. Jangan tanya saya, tidak perlu tanyakan kepada Tuhan, karena saya belum sesuci itu.

Ketika tsunami saya datang ke Banda Aceh dihari ke 3, mayat-mayat yang masih bergelimpanga, bau yang tidak sedap, orang-orang yang linglung, dan lain sebagainya, saya menangis Bang. Saya sedih, daerah saya seperti ini. Saya tidak bisa makan disana. Saya sedih karena ada keluarga saya yang tidak diketemukan mayatnya, saya sedih Bang.

Tapi saya takjub dengan banyaknya orang datang yang membantu membersihkan mayat, tidak ada yang menanyakan Jawakah kamu ? TNI kah kamu ? Kristenkah kamu ? semuanya hanya membantu korban yang terkena musibah. Kemudian menjadi pertanyaan saya walaupun TNI itu selalu dianggap musuh merekalah yang terdepan membantu korban tsunami, mereka mau mengangkat mayat-mayat Bang. Lantas kemana HASAN TIRO ? Kemana Petinggi GAM ? Kemana Bang ? Kami orang Gayo turun dari gunung membantu korban tsunami, karena seiman Bang.

Jelas, bagi saya perang ini adalah perang paling bodoh, SESAMA MUSLIM MENUMPAHKAN DARAH, hanya karena ego GAM atau perjuangan untuk rakyat Aceh ?. Buktinya apa sekarang ketika sesudah MoU, siapa yang sejahtera ? Rakyat Aceh kah ? Ex GAM yang tertawa riang dengan dapatnya mobil baru, rumah dan tanah lapang. Apakah pajak nanggroe hilang ? Tidak, mereka bahkan semakin berani dengan KPA nya. Inikah yang dinamakan berjuang untuk rakyat Aceh ? Kemana hati nurani mereka ? Tapi, tak apa Bang, data mereka sudah ada semua karena ketamakan mereka, mudah-mudahan Tuhan akan memberikan tsunami khusus bagi mereka kelak jika mereka terus mengorbankan rakyat Aceh kembali untuk perjuangan mereka.

Tidak Bang, sebagai rakyat Aceh saya tidak terima ini... Saya belum percaya dengan mereka, selalu saja mereka tetap menginginkan kemerdekaan, dan korbannya siapa ? Bukan GAM Bang, tapi rakyat. Ketika rakyat jadi korban maka anaknya atau saudaranya karena dendam ikut berjuang. Inikah Aceh yang kita impi-impikan ? Tidak pernah aman.

ALA itu hanya salah satu permasalahan atau ALA dan ABBAS itu merupakan salah satu solusi, karena keragua kita dengan keamanan NAD. Tetap yang kami inginkan seluruh rakyat Aceh bisa maju. Sama-sama maju. Tidak ada GAM atau Bukan GAM atau Bekas GAM, yang ada hanya rakyat Aceh. Apakah salah dengan ALA ? Tidak, semua hanya untuk saling membangun....

Tidak ada komentar: