13 November 2008

Perjuangan GAM Berlandaskan Dendam

Pernyataan 1
Dalam sejarah Islam seringkali mengatakan bahwa dendam adalah sesuatu yang amat dibenci.

Dalam sejarah Islam seringkali mengisahkan bagaimana Rasulullah memaafkan Hindun yang membunuh Hamzah, bagaimana Khalid bin Walid dari seorang Panglima Kuffar yang banyak membunuh muslim bertaubat dan menjadi Panglima Muslim yang paling ditakuti oleh lawan-lawannya, bagaimana Umar Ibnul Khatab dari seorang manusia yang paling ditakuti oleh Muslim menjadi yang paling dicari perlindungannya oleh Muslim.

Inilah perdamaian, yang dapat memaafkan dengan sepenuh hati, ikhlas. Kalau anda sudah berdamai maka lupakan semua dan mari berjalan bersama.

Perdamaian untuk rakyat Aceh ?
Rakyat yang mana, apakah hanya untuk kepentingan GAM, yang pandai mendramatisir keadaan melalui media, yang hanya panda mengangkat dendam kesumat dari kekejian TNI tanpa pernah memikirkan rakyat Aceh lain korban dari pertikaian itu ?

Kalau hanya untuk itu, kalau hanya untuk anggota GAM, maka lebih baik tidak usah ada perdamaian di Aceh, karena terbukti ketika MoU ternyata GAM lebih mementingkan anggotanya, bukan masyarakat Aceh.

Pemekaran Provinsi yang bertujuan untuk percepatan pembangunan rakyat Aceh juga ditiadakan, kembali memang GAM hanya mementingkan kepentingannya saja, bukan kepentingan rakyat Aceh.

Mereka hanya melihat korban dari sisi mereka, tapi tidak pernah melihat korban akibat tindakan mereka.

Jadi perdamaian seperti apa yang anda mau ...?

Jika hanya untuk GAM, GO TO THE HELL...

Jika untuk seluruh rakyat ACEH, WELCOME GAM, U R MY BROTHER IN FAITH

Anda tahu, Allah sudah marah pada perang bodoh ini, itu sebab makanya ada tsunami, anda tahu peperangan yang diakibatkan provokasi GAM, darah sesama Muslim tumpah, kenapa anda tidak berperang saja di Afganistan, Poso, Moro, berjuang demi tegaknya Agama Allah, bukannya membumihanguskan Muslim.

Seberapa benci anda dengan Jawa ? Apakah semua orang Jawa Kafir ? Pikirkan itu ...

Mereka satu iman, anda sajalah yang lebih mementingkan kepentingan anda...


Pernyataan kedua


Anda salah, Islam menghalalkan pembunuhan, tapi tidak menghalalkan dendam. Silahkan baca surat Al-Anfal. Jelas itu ada aturan bagaimana cara berperang dan membunuh orang. Ketika dalam peperangan maka adalah halal untuk membunuh atau terbunuh, ingat ini. Aceh dalam masa peperangan, siapa yang mengusung perang, jelas. Hasan Tiro.

Ketika ia mengumandangkan perang ia dan pengikutnya tentu tahu bahwa dibunuh atau terbunuh, makanya ia lari ke negara lain untuk menyusun kekuatan, tanpa pernah mau kembali lagi.

Permasalahannya adalah, sekarang ini yang berperang adalah sama-sama Islam, dan ini amat dikutuk oleh Allah, bahkan ada ayat Aquran yang mengatakan jika ini terjadi maka damaikan lah sesegera mungkin, dan mungkin tsunami ini hukuman dari Tuhan karena ini.

Apa yang diperjuangkan GAM, seluruh rakyat Aceh, tentu tidak, sekarang mulai timbul ALA dan ABBAS, ini tanda mereka semua sudah muak dengan perang bodoh, jelas. Rakyat sudah malas diintimidasi, rakyat sudah malas untuk dikira mata-mata dari GAM atau TNI sehingga harus dibunuh atau terbunuh. Rakyat cuma mau cari sesuap nasi, rakyat cuma mau mencari pendidikan yang baik untuk anaknya, rakyat cuma mau melanjutkan hidup dengan mengais rezeki disana-sini. Tahukah GAM tentang itu ?

Rakyat Aceh sudah lelah, 35 tahun perang apa yang didapat ? Cuma penderitaan, ini pun berperang dengan sesama muslim, tapi anda berteriak Allahu Akbar, lawan juga berteriak Allahu Akabar, ya sudah barang tentu dunia internasional seperti USA dan Eropa mendukung, perang di daerah Negara terbesar muslim dengan muslim pula. Ironis.

Kalau anda mendendam, maka kami orang Gayo lebih dendam kepada anda, denga begitu banyak ketidakadilan yang anda lakukan terhadap kami, tapi tidak kami maafkan karena anda saudara seiman. Kami hanya ingin Provinsi ALA, agar anak cucu kami maju ke depan seperti anak cucu anda sekarang, tidak lagi ketakutan karena konflik, anda harus tahu itu.

Pernyataan ketiga

Permasalahannya adalah kita berperang dengan sesama muslim Pak, ini yang saya kritisi, dan ini amat dibenci oleh Tuhan.
Mari kita hilangkan itu semua Pak, kita menuju sebuah perdamaian yang abadi.
Kemerdekaan dari Aceh menurut saya bukan kemerdekaan lepas dari Indonesia , tapi kemerdekaan dalam memperjuangkan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat Aceh.
Saya kecewa dengan MoU karena ternyata efeknya semuanya lebih kepada keuntungan anggota GAM saja bukan kepada rakyat Aceh. Hal yang paling mendasar adalah bahwa pemekaran wilayah NAD itu adalah demi mensejahterakan rakyat Aceh, kenapa tidak diijinkan, ini menandakan bahwa memang GAM mempunyai agenda lain, yaitu untuk merdeka.
Permsalahannya lagi, dengan MoU itu juga sekarang sudah amat jelas mana lawan dan kawan, semua sudah menjadi amat jelas. Sehingga data-data anggota GAM sudah ada fhotonya. Saya hanya takutkan ketika ini menjadi perang maka sebagian rakyat Aceh akan kehilangan nyawanya, hanya karena egoisme segelintir orang GAM yang menginginkan kemerdekaan semu saja.
Permasalahan lainnya adalah bahwa ternyata ada penurunan dukungan terhadap GAM, kenapa karena rakyat sudah muak dengan semuanya, mereka hanya ingin bisa mendapatkan makan, sekolah buat anaknya dan hidup dengan damai, dan inilah yang menjadi alasan mereka memilih Irwandy. Jadi, jika masyarakat nantinya akan dihadaoi kenyataan bahwa ternyata GAM benrmaksud merdeka lagi, maka jangan salahkan rakyat Aceh akan melawan GAM, karena sekarang image GAM sudah amat buruk, belum lagi sekarang mereka yang mimpin NAD.
Bayangkan seluruh Panglima Sago mendapatkan rumah dan tanah, kehidupan yang laya, tapi rakyat Aceh dapat apa ? Kemiskinan masih merajalela, belum lagi ancaman-anaman dari orang-orang GAM yang kontra dengan Irwandy, atau merasa tidak mendapatkan keadilan, mereka melakukan perbuatan anrkis. Pertanyaan saya bila sekarang saja terjadi, bagaimana nanti ?
Jelas sudah bahwa GAM telah gagal memimpin Aceh, bahkan usulan pemekaran wilayah ALA dan ABBAS semakin kencang hembusan anginnya, tapi adakah pihak GAM pernah berpikir kenapa ? Tidak, mereka hanya pandai mengatakan ini hanya segelintir orang, Pak.
Tapi, apakah bapak tahu kalau dari ALA , hampir seluruh Kades ke Jakarta menuntut ALA , apakah bapak tahu daerah ABBAS begitu muak dengan semua tingkah laku GAM.
Hanya satu kelebihan mereka Pak, mereka bersenjata. Dengan senjata mereka bertindak semena-mena, dengan senjata mereka merasa paling berjasa, apakah itu yang ingin mereka terapkan kembali, intimidasi kembali, pajak nanggroe kembali.

Tidak ada komentar: