13 November 2008

GAM dan Tsunami (Dialog dengan Agus Miardi)

From: Agus Miardi
Subject: RE: [IACSF] Re: ingat nkri ...

Ulasan Anda:
Dalam content yang kita bicarakan, harus bisa di bedakan rakyat Indonesia . Yang di situ juga ada aceh gayo batak jawa dll dengan negara Indonesia sebagai personifikasi NKRI. Adalah dua hal yang berbeda.
Bantuan kemanisian yang di terima korban tsunami pada awalnya dari masyarakat sekitar merupakan respon kemanusian dan itu sangat bisa terjadi sebaliknya. Bukan respon politik.

Jawaban Saya:
Astagfirullah, manusia yang tidak pernah mensyukuri dan menghargai bantuan sekecil apapun maka dapat dipastikan jiwanya adalah picik.
Saya hanya menggambarkan bahwa rakyat Aceh adalah saudara dari seluruh rakyat Indonesia, anda jangan kemudian tidak menanggapinya bahwa ini adalah bantuan kemanusiaan biasa, picik sekali anda, kalau begitu kenapa anda tidak mempertanyakan kenapa Wali anda tidak datang ke bencana alam itu, kemana perginya petinggi GAM ? Ironis.
Renspon politik, setiap korban dari GAM lantas anda gembar-gemborkan tapi setiap tumpahnya darah rakyat Aceh yang dibunuh GAM tidak pernah anda buka, inikah renspon politik anda ?
Yang saya takutkan adalah tsunami kedua khusus untuk anggota GAM yang sekarang sudah terdata dengan baik, sekarang ini seluruh rakyat Indonesia tahu mana GAM dan bukan GAM, jadi ke depan jangan katakana rakyat Aceh lagi yang korban tapi memang betul-betul GAM. Karena sesungguhnya rakyat Aceh butuh kedamaian bukan intimidasi, bukan percekcokan, bukan pertikaian, bukan ancaman, hanya ingin adalagi penerusnya untuk berbuat kepada bangsa dan negaranya seperti pahlawan-pahlawan lainnya dari Aceh sepeti Tengku Cik Ditiro, bukan Hasan Tiro.

Ulasan Anda:
Dalam respon politik malah gam lebih bergembira karena banyak tni jadi korban walau rakyak jauh sangat banyak.

Jawaban Saya:
Astagfirullah, bagaimana kalau saya katakan bahwa GAM damai dengan NKRI pasca tsunami karena senjata-senjata mereka sudah hilang ditelan tsunami. Memang keuntungan sebagai pemberontak itu seperti itu, bisa mengaku sebagai GAM atau rakyat biasa, dan korbannya adalah rakyat Aceh yang tidak tahu menahu, ironis kan .

Ulasan Anda:
Dan gema kemanusian tsb sampai ke eropah/pbb.

Jawaban Saya:
Anda tahu gemanya, bahwa rakyat Aceh dihukum oleh Allah SWT. Karena kemaksiatan yang sudah merajalela, karena pembunuhan sesama muslim yang terus-menerus terjadi, karena apa? Karena Perang Bodoh ini.

Ulasan Anda:
Indonesia/NKRI sebagai institusi negara adalah badan yang paling bertanggunng jawab dalam pembangunan paska tsunami. Karena keuangan dan auditnya ada di Indonesia / Jakarta .
BRR bertanggung jawab kepada presiden NKRI dan sebagai berpanjangan tangan NKRI/Jakarta ternyata GAGAL
KEGAGALAN ini adalah cermin dari kegagalan NKRI mengelola negara.
Sudah berjalan bertahun tahun dengan kemajuan yang lambat kenapa tidak ada evaluasi dan penggantian manajemen.
Tapi terkesan di biarin. Sehinggan banyak orang memcari kesempatan baik sebagai personal atau organisasi. Tentu saja ada gam seperti yang anda sinyalir. Saya yakin ada tni walau porsinya sedikit, bisa prajurit atau komondannya.
Dan ini sengaja di kesankan sebagai politik penbusukan oleh Jakarta kepada gam.
Karena gam ada yang berantene rendah atau terbalik jadi kita maklum aja. Kita ibaratkan mereka seperti monyet dapat bunga.

Jawaban Saya:
Siapa sekarang yang sekarang menjadi kaya seperti mendapat durian runtuh ? Rakyat Aceh menjawab, para Panglima Sago, para kombatan GAM. Siapa yang mederita ? Rakyat Aceh.
Siapa sekarang yang memimpin di NAD ? Irwandy dari GAM.
Siapa yang tersakiti ? Rakyat ALA dan ABBAS dan rakyat Aceh lainnya.

Ulasan Anda:
Aceh bukan Rakyat orang yang tidak bisa membalas budi tetapi lebih sering memberi budi. Inilah yang selalu di lupakan sama NKRI.
Jusuf kalla di karenakan bukan orang jawa dan bukan tni, mungkin lebih bisa memahami mengapa aceh memberontak.

Jawaban Saya:
Yusuf Kalla itu orang pintar dan nasionalis, anda tahu pasca MoU:
1. Jelas siapa lawan dan kawan, by name, by fhoto
2. Terlihat bahwa GAM hanya mementingkan anggotanya bukan rakyat Aceh keselurhan,
jauh dari apa yang digembar-gemborkan.
3. Rakyat bisa melihat bahwa Pemerintah NKRI cinta perdamaian, tapi malah GAM yang
terus menerus melakukan intimidasi dengan pemaksaan untuk memilih Partai Aceh
karena alasan keamanan.

Tidak ada komentar: