Coba simak kata-kata ini
“Hasan Tiro pulang ke Acheh atas pengertian politik made in Indonesia. Artinya melakukan penipuan terhadap Indonesia. Kenapa bisa menipu? Bolehkah orang beriman menipu? Menipu itu tak boleh terkecuali menipu demi mencari redha Allah pasti dibenarkanNya. Ketika seseorang menanyakan kepada Rasulullah orang yang hendak dibunuh tanpa dibenarkan Allah dan Rasulnya. Rasulullah menjawab bahwa selama beliau disana tidak ada orang yang lewat. Memang Rasulullah berpindah tempat satu langkah saat itu, tapi menggeser satu langkah adalah untuk menipu orang tersebut bukan? Kenapa Rasulullah tidak mengatakan yang sebenarnya? Andaikata Rasulullah mengatakan yang sebenarnya justru Rasulullahpun ambil bagian dalam pembunuhan tersebut. Orang semacam anda terlalu bodoh untuk memahami hakikat perjuangan”
Muhammad Al Qubra mengatakan bahwa Rasulullah adalah penipu, bahkan Allah juga membenarkan penipuan, maka orang seperti ini yang bisa dipegang omongannya? Ia bahkan telah membawa nama Allah ketika menceritakannya. Ia sepertinya tidak mengetahui arti dari strategi dan tipu, apakah Nabi pernah menipu orang ? Perlukah saya jelaskan ini kepada majelis semua ? Nabi yang terkenal sebagai orang yang dipercaya tidak pernah menipu orang, laknatullah kau Muhammad Al Qubra. Jangan kau samakan itu tipuan Rasulullan dalam becandapun tidak pernah menipu, jangan samakan dengan Hasan Tiromu itu, kau sendiri yang sudah menjelaskan ia berpindah dengan melangkahkan kakinya, ia jujur. Ini adalah kesantunan budi dari Rosulullah, tapi bukan Penipu.
Hasan Tiro melakuakan itu ? Tidak mungkin. Rasulullah tidak pernah meninggalkan medan jihad, Rosulullah tidak pernah lari dari perang yang dipimpinnya, jangan kau terlalu banyak ungkit yang lain-lain Kau Muhammad Al Qubra, karena perjuangan mu ini sudah salah. Hasan Tiro memimpin perang dari Swedia, inikah pemimpin kalian ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar